Check This..


Senin, 14 November 2011

Impian Jadi Kenyataan


Suatu Hari Lahir anak laki laki bernama “Joko Sutrisna”, anak tersebut lahir dari pasangan suami istri yg bernama “Cahyo Pandawa (Bapaknya Joko)” dan “Sumirah (Ibunya Joko)”. Joko dilahirkan dari keluarga yg sederhana dan dibesarkan dengan cara yg sederhana pula, tapi Bapaknya Joko selalu berusaha memberi yang terbaik pada anaknya yaitu Joko. Akhirnya Joko pun tumbuh menjadi anak yg pintar dan berprestasi yg akhirnya bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Joko pun tumbuh semakin besar dan menjadi remaja yg gagah dan tegas, karena ia selalu diajari disiplin oleh Bapaknya sejak kecil. Oleh karena itu Joko selalu ingin berusaha membahagiakan kedua Orang Tuanya sampai akhir hidupnya sekuat kemampuannya. Joko Sekarang duduk dibangku SMK Jurusan “Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)”, karena memang sejak kecil Joko senang dengan bidang tersebut dan Joko juga mempunyai cita-cita sebagai Progammer Handal. Selama di SMK Joko berusaha menjadi murid yg berprestasi pula seperti disekolah- sekolah sebelumnya, kali ini ia ingin sekali membahagiakan kedua Orang Tuanya kembali. Tetapi Joko mendapat kendala dan cemoohan dari temannya karena memang dia anak dari kalangan bawah, sementara teman-temannya berasal dari kalangan atas. Dan ia pun merasa sangat malu dan terkucilkan di Sekolahnya. Joko sempat hampir putus asa waktu itu, bahkan ia sempat menangis karena nasibnya itu.
 Akhirnya Joko sempat menceritakan itu ke Bapaknya (Cahyo Pandawa), Joko menceritakan semua kejadian yg ia alami di Sekolahnya kepada Bapaknya. Kemudian Bapaknya terdiam sesaat dan Joko pun bertanya, “Mengapa Bapak diam saja setelah Joko Ceritakan semuanya kepada Bapak? Apakah Bapak marah padaku?” Ujar Joko. Lalu tak lama Bapaknya pun menjawab, “Buat apa Bapak Marah padamu? Bapak hanya mencoba memahami apa yg kamu rasakan nak, ternyata apa yg Bapak kira-kira dan khawatirkan selama ini terjadi.” Jawab Bapaknya. Dengan penuh rasa penasaran Joko pun menanyakan maksud perkataan dari Bapaknya tadi, “Apa maksud Bapak Berkata begitu tadi? Apa yg Bapak kira-kira dan khawatirkan selama ini?”. Bapaknya pun menjawab, “Bapak mengira selama ini kamu kuat menahan ejekan dan cemoohan dari teman-temanmu karena kamu berasal dari kalangan bawah, dan Bapak khawatir kamu akan merasa malu suatu saat karena ejekan dan cemoohan itu”. Joko pun tercengang dan hanya bisa bengong melihat Bapaknya yg kelihatnnya sedih itu (Karena memang Bapaknya Joko Sudah cukup tua untuk dapat mebiayai Joko sekolah). Kembali Bapaknya Joko berkata, “Bapak Hanya ingin kamu bisa menangani semua itu nak, mungkin memang sebelumnya kamu bisa kuat menahan ejekan dan cemoohan itu, tapi suatu saat kamu pasti akan tidak kuat dengan semua cemoohan itu. Sebenarnya Bapak sudah cukup bangga padamu bila kamu bisa menahan semua itu sampai kau dapat menggapai impianmu” (Sambil menangis Bapaknya mengatakan itu semua). Joko kaget dan tertegun hatinya mendengar perkataan Bapaknya tersebut, selama ini ia tidak pernah melihat Bapaknya berkata selembut itu dan menangis didepannya (Karena Watak Bapaknya Joko yg Tegas dan tidak pernah memanjakan Anaknya).


Joko akhirnya tersentuh melihat Bapaknya yg seperti itu, tekatnya muncul dan semakin membara dalam dirinya untuk benar-benar mewujudkan cita-citanya itu. Kemudian Joko pun berkata pada Bapaknya dengan Tegas “Aku berjanji pada Bapak, akan membahagiakan Bapak dan Ibu. Aku juga akan membuat Bapak dan Ibu senang selama hidup apabila aku sudah sukses nanti”. Seketika Bapaknya Joko memandangi Anaknya itu dan berkata “Buktikanlah nak, Bapak dan Ibu akan menunggu semua yg kau janjikan itu”. Seketika Joko pun sungkem pada Bapaknya dan meminta Doa Restu, lalu Joko bangun kembali dan pergi ke kamarnya dan membuat tulisan untuk ditempel dipintu kamarnya. Tulisannya seperti ini “AKU AKAN SUKSES SUATU SAAT NANTI DAN AKU PUNYA MIMPI UNTUK MEWUJUDKANNYA”. Semenjak saat ia menulis kata-kata itu semangat Joko dalam belajar semakin tinggi, dia terus mengasah kemampuannya terutama dalam bidang Pemrograman. Dia tak peduli dengan ejekan dan cemoohan dari temannya di sekolah, dia tetap menjalani sekolahnya dengan tekun dan serius karena ia punya impian membahagiakan Orang Tuanya. Selama 3 Tahun ia di SMK tersebut, dan Bapaknya pun bangga terhadapnya yg mampu menahan semua ejekan dan cemoohan yg ditujukan kepadanya. Terlebih lagi ia meiliki prestasi yg mencolok di bidang akademik di Sekolahnya tersebut, sehingga ia berkali-kali ikut olimpiade mata pelajaran. Joko pun lulus SMK dengan nilai yg memuaskan dan ia dapat Beasiswa dari Sekolahnya, dan Beasiswa tersebut ia gunakan untuk sekolah di suatu Universitas.
Bapak dan Ibunya pun sangat bangga terhadap anaknya itu, setelah  Joko lulus SMK dan ia meneruskan ke Universitas yg ia impikan. Selama Joko di Universitas, Orang Tuanya tidak lagi membiayainya kuliah, tapi malah Joko yg memberi Orang Tuanya Uang Setiap Bulannya karena Joko Berkuliah sambil Bekerja. Prestasi Joko pun semakin meningkat di Universitas, beberapa kali Joko membuat Program untuk dishare ke khalayak banyak atau Dijual juga. Dari sejak itu dia lulus Strata 1 (S1) dengan prestasi gemilang.Setalah lulus Joko langsung kerja di perusahan milik Negara di bagian Desain Grafis dan Pemrograman. Joko pun tak puas dengan semua yg ia dapatkan itu, akhirnya ia mencari pendapatan dari luar kantor juga. Sampai akhirnya ia sukses, tetapi dia tidak sombong dengan kesuksesannya itu, karena dia selalu ingat kata-kata Bapaknya agar tidak sombong ketika ia sukses kelak nanti. Kemudian Joko mendirikan Panti Asuhan untuk Anak-Anak Jalanan dan Panti Jompo untuk para Lansia yg tak terurus. Bapak dan Ibunya sangat senang melihat Anaknya sukses sekarang, bahkan tak pernah terlihat raut kesedihan dari kedua Orang Tuanya itu. Joko akhirnya dapat membuktikan kata-katanya dulu itu kepada Bapaknya, bahkan ia dapat membahagiakan Bapak dan Ibunya selama ia dapat pekerjaan. Suatu saat Joko pun memandangi langit dan bergumam dalam hati “Aku Puas Ya ALLAH, aku dapat menyenangkan kedua Orang Tuaku sekarang dengan hasil kerja kerasku selama ini”. Akhirnya Joko pun berteriak dengan “Akhirnya Impianku Jadi Kenyataan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar